Aktivasi Otak Tengah
Itulah ungkapan yang disampaikan oleh Profesor Syaiful Sagala, seorang Guru Besar dari Universitas Negeri Medan (Unimed). Melalui pemberitaan yang dipublikasikan oleh voa-islam.com, Syaiful Sagala menghimbau kepada seluruh masyarakat yang tinggal di SUmatera Utara agar berhati-hati mengikuti apa yang disebut sebagai program pemberdayaan otak tengah atau yang sering dikenal dengan Aktivasi Otak Tengah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa program Aktivasi Otak Tengah ini kini menjamur di tengah masyarakat. Terkhusus bagi kalangan siswa sekolah. Namun demikian Syaiful menegaskan bahwa program ini sama sekali tidak dikenal dalam dunia pendidikan.
"Dalam dunia pendidikan sama sekali tidak dikenal adanya metode pemberdayaan otak tengah. Lagipula, itu katanya disebut dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Tidak ada itu," tutur Syaiful Sagala.
Lagipula, yang saya ketahui otak tengah itu tidak ada dalam anatomi tubuh manusia,’’ papar profesor bidang pascasarjana itu. Dunia pendidikan hanya mengenal tiga metode yang biasa diterapkan, yakni konstruktifisme, efektifisme, dan humanis. Ketiga metode itu diterapkan melalui proses bertahap dan terus menerus, bukan seperti pemberdayaan otak tengah yang cenderung bersifat instan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar